Jumat, 12 Oktober 2012

Tidur.....




Tidur itu berbahaya 
Pada hakikatnya, tidur adalah kondisi 'hilang akal' yang memang sengaja dilakukan agar lebih segar saat terbangun. Jika demikian maka -logikanya- tidur adalah kondisi yang membahayakan dimana dalam keadaan 'tidak sadarkan diri' itu bisa saja bahaya menimpanya tanpa ia bisa menghindar.
Yang jadi pertanyaan adalah: 'Mengapa manusia mau melakukannya dengan resiko dan bahaya yang jelas-jelas dia ketahui...?'.


Tidur adalah kepasrahan
Hakikat tidur adalah kepasrahan. Kepasrahan manusia dalam tidur menjadikannya merasa lepas dari segala beban hidup yang sangat menyita pikiran. Dalam ketidaksadarannya ia bebas terbang kemanapun ia suka. Segala yang hanya dia impikan dalam alam nyata, bisa jadi 'nyata' dalam alam mimpinya. Dalam pasrahnya, manusia menemukan kebebasan diri dari segala pengaruh materi.
Ibadah adalah menidurkan...
Ibadah adalah sebuah proses 'sejenak menidurkan aka'l, pikiran, rasio dan ego untuk kemudian menyerahkan dengan sepenuhnya kepada Dzat yang menjanjikan kebebasan tak terbatas. Barangkali perbedaan antara tidur dan ibadah adalah jika kepasrahan dalam tidur menciptakan sebuah kelalaian dan ketidaksadaran. Sedangkan kepasrahan dalam ibadah menciptakan sebuah kesadaran lebih tinggi yang melampaui hukum rasio. Sebuah kesadaran akan hakikat wujud diri yang muncul secara hudhuriy. Akal kesulitan untuk menafsirkan tapi hati nikmat merasakan.
Saya jadi teringat salah satu puisi dalam bahasa Inggris yang sempat dikutip oleh Prof. Dr. Jalaludin Rakhmat MSc. seingat saya bunyinya demikian :
"Forget about powers, works ang knowledges.....call Him with all your tears..."
 (Lupakan bahwa anda punya kekuatan, punya karya dan pengetahuan...panggilah Dia dengan segenap air matamu...)
Selamat tidur......berjalanlah di alam mimpi dengan segenap kepasrahan

Wassalam...... 

(Rakhmat Hidayat) 

0 komentar:

Posting Komentar